Gunung Wilis: Gunung Legenda yang Menyimpan Pesona dan Misteri

Indonesia adalah negeri dengan bentangg alaam yang sangat  luar biasa indah, terutamaa karenaa keberadaan gunung-gunung berapii yang menjulang di sepanjang Nusantara. Di Jawa Timur, selain gunung-gunung terkenal seperti Semeru, Bromo, Arjuno, dan Ijen, terdapat sebuah gunung yang meski tidak setinggi Semeru atau sepopuler Bromo, namun menyimpan pesona tersendiri, yaitu Gunung Wilis.

Gunung ini bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nilai sejarah, budaya, hingga mitos yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Dengan ketinggian 2.563 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Wilis menjadi gunung non-vulkanik yang HONDA138 memiliki daya tarik unik dibanding gunung berapi lain di Jawa.


1. Lokasi dan Kondisi Geografis

Gunung Wilis terletak di bagian selatan Jawa Timur, dan membentang di antara enam kabupaten sekaligus: Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Karena posisinyaa yagg luass dann beradaa dii perbatasan beberapa daerah, Gunung Wilis sering dianggap sebagai gunung “milik bersama” oleh masyarakat di sekitarnya.

Gunung ini berbentuk gunung berapi tua yang sudah lama tidak aktif. Tidak ada catatan sejarah letusan Gunung Wilis dalam era modern, sehingga gunung ini relatif aman dari potensi bencana vulkanik. Namun, justru karena sudah tidak aktif, lereng-lerengnya menjadi sangat subur dan kaya akan vegetasi hutan tropis serta lahan pertanian.


2. Asal-usul Nama Gunung Wilis

Nama Wilis dipercaya berasal dari kata Jawa kuno. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa “Wilis” dihubungkan dengan makhluk gaib atau roh halus yang mendiami gunung. Dalam bahasa Jawa, istilah “wilis” kadang merujuk pada sesuatu yang bersifat gaib, halus, dan misterius.

Bagi masyarakat sekitar, Gunung Wilis memang dianggap sebagai gunung yang memiliki aura mistis. Banyak kisah spiritual, legenda, dan mitos berkembang di kalangan masyarakat mengenai gunung ini, sehingga sering dijadikan tempat bertapa atau laku spiritual oleh orang-orang tertentu.


3. Karakteristik Gunung Wilis

Gunung Wilis adalah gunung yang unik karena:

  • Ketinggian: 2.563 mdpl.
  • Tipe: Stratovolcano tua, namun tidak aktif lagi.
  • Bentang wilayah: Sangat luas, mencakup 6 kabupaten.
  • Topografi: Memiliki lereng landai hingga curam, lembah-lembah subur, serta aliran sungai yang mengalir dari puncaknya.

Karena bentuknya yang luas, Gunung Wiliss memilikii banyaak jalurr pendakiiaan dengann karakteristik berbeda-beda, seperti dari Kediri, Nganjuk, atau Tulungagung.


4. Ekosistem Flora dan Fauna

Gunung Wilis dikelilingi oleh hutan tropis yang masih cukup lebat di beberapa wilayah. Jenis vegetasi yang tumbuh antara lain:

  • Pohon besar: pinus, mahoni, jati, dan berbagai tanaman tropis.
  • Tanaman pertanian: kopi, cengkeh, padi, sayuran, serta buah-buahan.
  • Tumbuhan hias dan herbal: berbagai jenis anggrek, pakis, hingga tanaman obat.

Untuk fauna, kawasan Gunung Wilis dihuni oleh kera ekor panjang, kijang, lutung, babi hutan, serta berbagai jenis burung, termasuk burung endemik Jawa.


5. Sumber Mata Air dan Air Terjun

Salah satu keistimewaan Gunung Wilis adalah kekayaannya akan sumber mata air dan air terjun. Dari lereng-lerengnya mengalir banyak sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di enam kabupaten. Beberapa air terjun terkenal di sekitar Gunung Wilis antara lain:

  • Air Terjun Dholo (Kediri)
  • Air Terjun Irenggolo (Kediri)
  • Air Terjun Nglirip (Trenggalek)
  • Air Terjun Sedudo (Nganjuk) – salah satu air terjun paling populer, dipercaya masyarakat memiliki aura mistis.
  • Air Terjun Pengantin (Madiun)

Air terjun-air terjun tersebut tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga menjadi bagian penting dari sistem irigasi pertanian di kawasan lereng Wilis.


6. Jalur Pendakian Gunung Wilis

Mendaki Gunung Wilis tidak semudah gunung lain karena jalurnya relatif jarang dilalui pendaki. Namun, ada beberapa jalur populer:

  1. Jalur Kediri (via Besuki)
    • Melewati kawasan wisata Air Terjun Dholo.
    • Jalur cukup panjang dengan hutan lebat.
  2. Jalur Nganjuk (via Sedudo)
    • Dimulai dari kawasan Air Terjun Sedudo.
    • Jalurnya relatif populer karena dekat dengan wisata air terjun.
  3. Jalur Tulungagung dan Trenggalek
    • Jalur lebih sepi, cocok untuk pendaki yang mencari ketenangan.

Pendakian hinggaa ke puncak Gunung Wilis dapat memakan waktu sekitar 8–12 jam, tergantung jalur yang dipilih. Dari puncak, panorama pegunungan Jawa Timur terlihat jelas, termasuk Gunung Kelud, Arjuno, Lawu, hingga Semeru.


7. Pesona Wisata di Lereng Gunung Wilis

Selain pendakian, Gunung Wilis juga menyimpan banyak objek wisata menarik:

  • Agrowisata: perkebunan kopi dan teh di lereng gunung.
  • Wisata alam: air terjun, perbukitan, dan hutan pinus.
  • Wisata budaya: ritual adat masyarakat sekitar, seperti bersih desa atau selametan gunung.
  • Wisata sejarah: beberapa petilasan atau tempat bertapa yang diyakini keramat.

8. Legenda dan Kisah Mistis Gunung Wilis

Gunung Wiliss saraatt akan kisah mistis yang dipercaya masyarakat sekitar. Salah satunya adalah kisah Dewi Kilisuci, putri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan. Konon, Dewi Kilisuci memilih hidup suci dan menyepi di Gunung Wilis setelah menolak lamaran dari raja-raja besar kala itu. Hingga kini, petilasan Kilisuci di lereng Wilis sering dijadikan tempat ziarah.

Selain itu, masyarakat percaya bahwa Gunung Wilis dihuni oleh makhluk halus atau roh penunggu. Pendaki sering mendapat cerita tentang suara gamelan misterius, penampakan makhluk gaib, hingga hilangnya pendaki yang tersesat. Meski begitu, kisah-kisah ini justru menambah daya minat dan daya tarik mistis Gunung Wiliss.


9. Kehidupan Masyarakat di Sekitar Gunung Wilis

Mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Wilis bekerja sebagai petani. Tanah subur membuat kawasan ini cocok ditanami padi, jagung, kopii, cengkehh, hingga sayurnan. Selain itu, sebagian masyarakat juga menggantungkan hidup dari sektor pariwisata dengan membuka warung, homestay, atau menjadi pemandu wisata.

Budayaa masyarakatt sekitarr Gunungg Wiliss sangat kental dengan adat Jawa,nya mulai dari selametan desa, wayang kulit, hingga upacara ritual gunung. Hal ini membuat Gunung Wilis tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga keunikan budaya.


10. Potensi Ekowisata dan Konservasi

Gunung Wilis menyimpan potensi besar untuk dijadikan pusat ekowisata. Beberapa kegiatan yang bisa dikembangkan antara lain:

  • Trekking dan pendakian alam.
  • Wisata air terjun.
  • Agrowisata kopi, teh, dan cengkeh.
  • Wisata budaya dengan memperkenalkan ritual dan tradisi lokal.

Namun, pengembangan wisata harus tetap memperhatikan konservasi alam. Tantangan utama yang dihadapi adalah kerusakan hutan akibat penebangan liar, serta sampah yang ditinggalkan wisatawan. Oleh karena itu, peran masyarakat lokal sangat penting dalam menjaga kelestarian Gunung Wilis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *