Indonesia memiliki kekayaan alam berupa gunung yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu gunung yang memikat perhatian di ujung selatan Pulau Sumatra adalah Gunung Rajabasa. Gunung ini tidak hanya terkenal karena keindahan panoramanya, tetapi juga karena nilai sejarah, budaya, dan potensinya sebagai destinasi wisata.

Dengan ketinggian yang tidak terlalu ekstrem, Gunung Rajabasa menjadi pilihan menarik bagi pendaki pemula maupun wisatawan yang ingin merasakan pengalaman mendaki tanpa harus menempuh jalur yang terlalu berat.
1. Lokasi dan Karakteristik
Gunung ini berada tepat di tepi Teluk Lampung, di antara Kota Kalianda dan Pelabuhan Bakauheni. Dengan ketinggian sekitar 1.281 meter di atas permukaan laut (mdpl), Rajabasa termasuk gunung berapi tipe strato yang terbentuk akibat aktivitas tektonik di jalur Cincin Api Pasifik.
Posisinya yang berada dekat laut membuat Gunung Rajabasa menawarkan panorama unik. Dari puncaknya, pendaki dapat menyaksikan hamparan Teluk Lampung, Selat Sunda, bahkan Pulau Sebesi dan gugusan Krakatau jika cuaca sedang cerah.
2. Sejarah dan Makna Nama
Gunung Rajabasa memiliki nama yang sarat makna. Menurut masyarakat sekitar, “Raja” berarti penguasa atau pemimpin, sementara “Basa” berarti bahasa atau adat. Gunung ini dianggap sebagai simbol kebesaran dan kearifan masyarakat Lampung Selatan.
Selain itu, ada cerita rakyat yang mengaitkan Gunung Rajabasa dengan tokoh-tokoh leluhur Lampung yang diyakini pernah bermukim di sekitarnya. Beberapa ritual adat bahkan masih dilakukan untuk menghormati gunung ini sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat.
3. Jalur Pendakian
Jalurnya menanjak, melewati hutan tropis lebat, sumber air panas, hingga jalur berbatu yang cukup menantang.
Meskipun ketinggiannya tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung lain di Sumatra, pendakian Rajabasa tetap membutuhkan persiapan matang. Selain kondisi fisik, pendaki juga harus memperhatikan persediaan air dan makanan karena fasilitas di jalur pendakian masih terbatas.
4. Pesona Alam dan Panorama
Keunikan Gunung Rajabasa terletak pada panorama yang ditawarkannya. Di kaki gunung, pendaki akan melewati perkebunan dan hutan yang rimbun. Beberapa titik menyajikan pemandangan HONDA138 sumber air panas alami yang sering dijadikan tempat beristirahat.
Saat tiba di puncak, keindahan panorama laut menjadi daya tarik utama. Dari ketinggian, pendaki dapat melihat gugusan pulau di Teluk Lampung, perairan biru Selat Sunda, hingga Pulau Krakatau di kejauhan.
5. Flora dan Fauna
Vegetasi yang tumbuh di kawasan ini meliputi pohon-pohon besar, rotan, bambu, serta tanaman obat tradisional.
Dari sisi fauna, beberapa jenis hewan dapat dijumpai, seperti monyet ekor panjang, babi hutan, musang, hingga aneka burung.
6. Sumber Air Panas dan Potensi Wisata
Salah satu daya tarik Gunung Rajabasa adalah keberadaan sumber air panas di kaki gunung, terutama di Desa Way Belerang. Air panas ini diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan kulit dan relaksasi tubuh. Banyak wisatawan lokal maupun luar daerah yang berkunjung hanya untuk menikmati pemandian air panas alami tersebut.
Selain itu, keindahan Gunung Rajabasa juga dipadukan dengan destinasi wisata sekitar Kalianda, seperti Pantai Marina, Pantai Merak Belantung, dan Pantai Kahai. Kombinasi antara wisata gunung dan pantai menjadikan kawasan ini sebagai destinasi favorit di Lampung Selatan.
7. Nilai Budaya dan Mistis
Seperti gunung lain di Indonesia, Gunung Rajabasa juga lekat dengan cerita mistis. Oleh sebab itu, pendaki biasanya diingatkan untuk tidak bersikap sompral atau melanggar aturan adat.
Selain itu, beberapa situs di kaki gunung diyakini sebagai tempat leluhur masyarakat Lampung melakukan ritual adat. Hingga kini, ada kalanya masyarakat masih mengadakan doa bersama sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur.
8. Potensi Ekowisata dan Penelitian
Gunung Rajabasa memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata. Keindahan panorama, jalur pendakian yang menantang, serta sumber air panas alami dapat dikembangkan sebagai daya tarik utama.
Bagi peneliti, kawasan ini juga menyimpan kekayaan flora dan fauna yang menarik untuk diteliti. Selain itu, dari sisi geologi, Gunung Rajabasa termasuk gunung berapi aktif meskipun tidak sering erupsi.
9. Tantangan dan Ancaman
Meskipun indah, Gunung Rajabasa menghadapi berbagai tantangan. Perambahan hutan, perburuan satwa liar, serta sampah yang ditinggalkan pendaki menjadi ancaman serius bagi kelestariannya.
Selain itu, akses pendakian yang masih terbatas membuat beberapa jalur rawan rusak akibat penggunaan yang tidak terkendali. Jika tidak segera dikelola dengan baik, keindahan dan ekosistem Gunung Rajabasa bisa terancam hilang.
10. Kesimpulan
Gunung Rajabasa merupakan salah satu gunung penting di ujung selatan Sumatra yang menawarkan keindahan alam, nilai budaya, serta potensi wisata yang luar biasa. Dengan ketinggian 1.281 mdpl, gunung ini menjadi destinasi pendakian favorit yang menyajikan panorama Teluk Lampung, Selat Sunda, dan Pulau Krakatau dari puncaknya.
Selain itu, keberadaan sumber air panas alami di kaki gunung menjadikan Rajabasa semakin menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Nilai budaya dan cerita mistis yang melekat juga menambah daya tariknya, menjadikan gunung ini lebih dari sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol identitas masyarakat Lampung Selatan.
Namun, pelestarian alam harus menjadi perhatian utama. Ancaman kerusakan hutan, sampah, dan aktivitas manusia yang tidak terkendali bisa merusak pesona Gunung Rajabasa. Dengan pengelolaan yang baik dan kesadaran masyarakat, gunung ini bisa terus lestari dan menjadi kebanggaan Lampung serta Indonesia.
Gunung Rajabasa adalah bukti bahwa harmoni antara alam, manusia, dan budaya bisa melahirkan warisan indah yang patut dijaga bersama.