Indonesia dikenal sebagai negeri dengan ribuan gunung yang menyimpan keindahan alam, kekayaan ekosistem, hingga nilai budaya yang tinggi. Di antara gunung-gunung tersebut, nama Gunung Argapura mungkin tidak sepopuler Semeru atau Bromo. Namun, bagi para pendaki sejati, gunung yang satu ini justru menawarkan pengalaman tak terlupakan..Berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Jember, Jawa Timur, Gunung Argapura menjulang dengan ketinggian 3.088 meter di atas permukaan laut. Ia merupakan salah satu gunung tertinggi di Jawa, sekaligus menyimpan panorama luar biasa yang dikenal dengan sebutan Savanna Cikasur dan Taman Edelweis Rengganis.

Gunung Argapura bukan hanya sekadar tujuan pendakian, melainkan juga rumah bagi kekayaan alam dan sejarah panjang yang membekas hingga kini.
Sejarah dan Asal-Usul Nama
Nama Argapura diyakini berasaI dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yakni Arga yang berarti gunung, dan Pura yang berarti kota atau tempat. Jika digabungkan, Argapura dapat diartikan sebagai “kota di atas gunung”. Nama ini selaras dengan kondisi puncaknya yang luas dan lapang, seolah membentuk dataran tinggi menyerupai hamparan kota di awan.
Selain itu, kawasan ini menyimpan jejak sejarah pada masa kolonial Belanda.Di dataran Cikasur yang kini menjadi padang savana, dahulu pernah berdiri landasan pesawat peninggalan Belanda. Sisa-sisa bangunannya HONDA138 masih bisa ditemukan hingga saat ini, menjadi saksi bisu perjalanan panjang kawasan Argapura.
Jalur Pendakian
Beberapa jalur yang populer di kalangan pendaki adalah:
- Jalur Bremi (Probolinggo)
Jalur ini merupakan salah satu yang cukup sering digunakan. Medannya menanjak namun pemandangan hutan tropis di sepanjang jalan membuat perjalanan terasa menyenangkan. - Jalur Baderan (Bondowoso)
Rute ini menawarkan akses menuju Cikasur, salah satu spot ikonik di Argapura. Pendaki akan melewati kawasan hutan yang masih asri, lalu tiba di savana luas yang menyerupai padang Afrika. - Jalur Tlogosari (Lumajang)
Jalur ini jarang dipakai, namun menawarkan tantangan tersendiri bagi pendaki berpengalaman. Keindahan alamnya pun tak kalah memukau.
Masing-masing jalur menghadirkan sensasi berbeda, namun semuanya mengarah ke panorama puncak yang sama menakjubkannya.
Pesona Cikasur dan Taman Edelweis
Salah satu daya tarik terbesar Gunung Argapura adalah Cikasur, sebuah padang savana luas di ketinggian lebih dari 2.500 mdpl. Di tempat ini, pendaki akan disuguhi hamparan rumput hijau yang membentang sejauh mata memandang.Saat musim kemarau, warna rumput berubah menjadi kuning keemasan, menciptakan pemandangan yang mirip padang Afrika.Tak heran banyak yang menyebutnya sebagai “savana paling indah di Jawa Timur”.
Selain Cikasur, ada pula Taman Edelweis Rengganis. Edelweis, bunga abadi yang menjadi simbol cinta dan keteguhan, tumbuh subur di kawasan ini. Hamparan bunga putih dengan latar pegunungan hijau menciptakan suasana bak negeri dongeng.Bagi para pendaki, momen berada di Taman Edelweis merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Keanekaragaman Hayati
Kawasan hutannya terdiri dari hutan tropis pegunungan, hutan cemara gunung, hingga padang savana. Beberapa satwa yang masih bisa ditemui antara lain lutung jawa, kijang, burung jalak, hingga elang jawa yang menjadi simbol kebanggaan Indonesia.
Vegetasi khas seperti edelweis,anggrek hutan, hingga tumbuhan obat juga tumbuh di lereng-lereng Argapura.Keanekaragaman ini menjadikan gunung tersebut bukan hanya surga bagi pendaki, tetapi juga laboratorium alam bagi para peneliti.
Tantangan Pendakian
Meskipun menawarkan panorama yang indah, mendaki Gunung Argapura bukanlah perkara mudah. Rute menuju puncak membutuhkan stamina prima karena jalurnya panjang dan menanjak. Banyak pendaki mengatakan bahwa jalur Argapura terasa “tak berujung” karena membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai puncaknya.
Kondisi cuaca yang cepat berubah juga menjadi tantangan tersendiri.Pada siang hari, suhu bisa terasa terik di savana, namun saat malam tiba, udara menusuk dingin.Pendaki harus benar-benar mempersiapkan fisik, mental, serta perlengkapan yang memadai sebelum memutuskan untuk menjelajah gunung ini.
Nilai Budaya dan Spiritual
Bagi masyarakat sekitar, Gunung Argapura memiliki nilai spiritual tersendiri.Sebagian lerengnya dipercaya sebagai tempat keramat, di mana leluhur mereka dahulu bersemayam. Ritual-ritual tertentu masih dilakukan oleh masyarakat lokal untuk menghormati alam dan menjaga keseimbangan dengan lingkungan.
Nilai budaya ini menjadi pengingat bahwa gunung bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga ruang sakral yang harus dihormati keberadaannya.
Argapura dalam Dunia Pendakian
Gunung Argapura sering disebut sebagai salah satu gunung dengan jaIur terpanjang di Pulau Jawa.Hal ini membuatnya masuk dalam daftar “pendakian terberat” sekaligus “terindah” di Indonesia.
Namun, di balik semua itu, pesona alamnya mampu menghapus rasa lelah. Dari puncak, pendaki dapat melihat panorama luar biasa, termasuk pemandangan Gunung Semeru, Raung, hingga Ijen yang tampak dari kejauhan.
Ancaman dan Upaya Pelestarian
Sayangnya, keindahan Gunung Argapura tidak lepas dari ancaman. Aktivitas perambahan hutan, penebangan liar, hingga sampah yang ditinggalkan pendaki menjadi masalah serius.
Untuk itu, berbagai komunitas pecinta alam bersama pemerintah setempat melakukan upaya pelestarian.Edukasi tentang pendakian ramah Iingkungan, kegiatan reboisasi,hingga kampanye “Leave No Trace” terus digalakkan agar Gunung Argapura tetap lestari.
Penutup
Gunung Argapura adalah permata tersembunyi Jawa Timur yang menyimpan keindahan, keanekaragaman hayati, hingga nilai budaya yang tinggi. Dengan ketinggian 3.088 mdpl, gunung ini bukan hanya menantang secara fisik, tetapi juga menawarkan pengalaman batin mendalam bagi siapa pun yang menapakinya.
Hamparan Cikasur, bunga abadi Edelweis Rengganis, serta panorama puncaknya menjadi daya tarik yang membuat banyak pendaki jatuh cinta. Namun, semua itu akan sia-sia jika tidak diiringi dengan kesadaran untuk menjaga kelestarian alamnya.
Gunung Argapura bukan hanya milik pendaki hari ini, tetapi juga warisan bagi generasi mendatang. Menjaganya adalah bentuk penghormatan terhadap alam sekaligus warisan budaya yang tak ternilai.