Gunung selalu menjadi simbol keagungan alam. Dari sekian banyak puncak yang menjulang di muka bumi, ada satu gunung yang menimbulkan rasa kagum sekaligus gentar di hati para pendaki: Gunung K2. Ia bukan hanya gunung tertinggi kedua di dunia setelah Everest, melainkan juga yang paling ditakuti, karena medan terjal dan cuacanya yang brutal. Julukan seperti The Savage Mountain atau “Gunung Kejam” melekat erat pada K2, menandakan betapa besar tantangan yang ia tawarkan.

Lokasi dan Posisi Geografis
Gunung K2 terletak di Pegunungan Karakoram, bagian dari Himalaya besar, tepat di perbatasan Pakistan dan Tiongkok (Xinjiang). Dengan ketinggian 8.611 meter di atas permukaan laut, gunung ini dinobatkan sebagai gunung tertinggi kedua di dunia setelah Everest (8.849 m).
Posisi geografis K2 menjadikannya salah satu puncak paling terpencil di dunia. Untuk mencapainya, pendaki harus menempuh perjalanan panjang melewati lembah Baltoro di Gilgit-Baltistan, Pakistan, salah satu jalur trekking paling spektakuler sekaligus menantang.
Asal Usul Nama
Nama K2 diberikan pertama kali oleh surveyor Inggris, Thomas Montgomerie, pada tahun 1856. Ia menamai puncak-puncak Karakoram dengan kode “K” (Karakoram) diikuti angka. Gunung ini menjadi puncak kedua yang ia catat, sehingga dikenal dengan nama K2.
Bila Everest disebut Chomolungma oleh masyarakat Tibet dan Sagarmatha oleh penduduk Nepal, K2 justru tidak mempunyai sebutan tradisional yang kuat karena lokasinya berada di kawasan yang terisolasi. Penduduk sekitar jarang melihat puncaknya langsung karena tertutup gunung lain, sehingga nama teknis “K2” justru menjadi sebutan resmi yang bertahan hingga kini.
Julukan “The Savage Mountain”
K2 mendapat julukan The Savage Mountain karena tingkat kesulitannya yang ekstrem. Statistik menunjukkan bahwa tingkat kematian pendaki di gunung ini lebih tinggi dibandingkan Everest. Dari setiap empat pendaki yang mencapai puncak, satu orang kehilangan nyawa di perjalanan turun.
Faktor yang membuat K2 begitu berbahaya antara lain:
- Medan curam: Hampir semua sisi K2 memiliki kemiringan ekstrem dengan jalur es, tebing batu, dan gletser yang mudah runtuh.
- Cuaca tak terduga: Badai salju dapat muncul tiba-tiba dan berlangsung berhari-hari.
- Ketinggian mematikan: Zona di atas 8.000 meter dikenal sebagai death zone, tempat oksigen sangat tipis dan tubuh manusia mulai melemah dengan cepat.
Pendakian Pertama
Meski Everest berhasil ditaklukkan pada 1953, butuh waktu hingga 31 Juli 1954 bagi tim Italia yang dipimpin Ardito Desio untuk menaklukkan K2. Puncak K2 pertama kali berhasil ditapaki oleh Achille Compagnoni bersama rekannya Lino Lacedelli.
Sejak saat itu, K2 menjadi legenda di kalangan pendaki gunung.Tidak hanya karena ketinggiannya, tetapi juga karena prestise dan risiko yang mengiringinya. Berhasil menaklukkan K2 dianggap sebagai pencapaian HONDA138 luar biasa dalam dunia pendakian.
Jalur Pendakian
Ada beberapa rute untuk mencapai puncak K2, namun yang paling populer adalah:
- Abruzzi Spur (Southeast Ridge)
Jalur ini digunakan pada pendakian sukses pertama tahun 1954. Hingga kini, lebih dari 70% ekspedisi memilih rute ini. Namun, jalur ini penuh rintangan berbahaya seperti House’s Chimney dan Black Pyramid. - North Ridge
Berada di sisi Tiongkok, rute ini jarang digunakan karena akses yang sulit dan kondisi lebih ganas dibanding sisi Pakistan. - Cesen Route dan Magic Line
Dua alternatif lain yang juga menantang, digunakan oleh tim-tim pendaki berpengalaman yang ingin menghindari keramaian di Abruzzi Spur.
Kisah Tragis di K2
K2 dikenal sebagai gunung yang sering menelan korban.SaIah satu tragedi paling kelam terjadi pada tahun 2008, ketika 11 pendaki dari berbagai negara tewas dalam satu ekspedisi akibat longsoran es di jalur Abruzzi Spur.
Keindahan Alam Sekitar
Meski berbahaya, keindahan K2 dan sekitarnya tiada tara. Lembah Baltoro yang menjadi gerbang menuju gunung ini dikenal sebagai salah satu trek paling memukau di dunia. Sepanjang perjalanan, pendaki akan melewati puncak-puncak megah seperti Broad Peak, Gasherbrum I & II, dan menyeberangi gletser raksasa.
Panorama K2 sendiri begitu ikonik. Bentuknya menyerupai piramida sempurna yang menjulang dari bumi dengan tebing curam di semua sisinya. Tidak heran jika banyak fotografer dan penulis menyebutnya sebagai gunung tercantik sekaligus terganas di dunia.
Tantangan Bagi Pendaki
Menapaki K2 bukan hanya persoalan nyali, melainkan juga strategi dan perencanaan yang cermat. Tantangan utamanya datang dari berbagai faktor berikut.
- Teknis mendaki: Butuh keterampiIan panjat tebing,penggunaan taIi, hingga manuver di jalur es.
- Aklimatisasi: Tubuh harus terbiasa dengan ketinggian secara bertahap untuk menghindari acute mountain sickness.
- Keterbatasan logistik: Tidak seperti Everest yang memiliki banyak fasiIitas ekspedisi,K2 masih minim infrastruktur.Pendaki harus lebih mandiri dan membawa perlengkapan lengkap.
Simbol Nasional Pakistan
K2 tidak hanya dipandang sebagai gunung oleh rakyat Pakistan, tetapi juga dianggap sebagai simbol kehormatan nasional. Letaknya di Gilgit-Baltistan yang kaya budaya Baltis membuatnya semakin bernilai, bahkan menginspirasi banyak karya seni, puisi, dan fotografi.
Pemerintah Pakistan juga menjadikannya ikon pariwisata petualangan. Meski jumlah pendaki masih terbatas, popularitas K2 di kalangan penjelajah dunia terus meningkat.
Perbandingan dengan Everest
Sering kali K2 dibandingkan dengan Everest. Meski Everest lebih tinggi, banyak pendaki menganggap K2 jauh lebih sulit. Everest kini lebih “ramai” dengan ratusan pendaki setiap musim, sedangkan K2 tetap sunyi dan menantang.
Pendaki veteran sering berkata:
- “Everest adalah pencapaian, tetapi K2 adalah kemenangan.”
Ungkapan ini menggambarkan betapa besar perbedaan rasa antara menaklukkan dua puncak tersebut.
K2 di Musim Dingin
Selama puluhan tahun,K2 adalah satu-satunya gunung 8.000 meter yang belum pernah didaki di musim dingin.Baru pada 16 Januari 2021, tim pendaki Nepal yang dipimpin Nirmal Purja berhasil menorehkan sejarah dengan mencapai puncak K2 di tengah suhu ekstrem -60°C dan badai salju.
Keberhasilan ini menandai babak baru dalam sejarah pendakian gunung, sekaligus menegaskan betapa sulitnya K2 dibanding gunung lain.
Konservasi dan Masa Depan
Seperti banyak kawasan pegunungan lain, K2 juga menghadapi ancaman perubahan iklim. Gletser Baltoro dan sekitarnya menunjukkan tanda-tanda mencair. Jika tidak dijaga, keindahan dan ekosistem sekitar K2 bisa rusak.
Kesimpulan
Gunung K2 adalah perpaduan keindahan dan keganasan. Dengan ketinggian 8.611 meter, ia berdiri sebagai simbol alam liar yang tak mudah ditaklukkan. Dari jalur pendakian berbahaya, tragedi yang memilukan, hingga keindahan Baltoro yang memesona, K2 menghadirkan pengalaman luar biasa bagi siapa pun yang mendekatinya.
Bagi dunia, K2 bukan hanya sekadar gunung, melainkan simbol perjuangan, keberanian, dan penghormatan kepada alam. Ia mengajarkan manusia bahwa meski teknologi berkembang, masih ada kekuatan alam yang tak bisa sepenuhnya ditundukkan.