Jelajah Gunung Bukit Raya – Kalimantan: Menaklukkan Atap Pulau Borneo

Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia, dikenal dengan hutan hujan tropisnya yang lebat, sungai-sungai yang luas, serta kekayaan hayati yang luar biasa. Di tengah rimbunnya hutan dan terpencilnya wilayah pedalaman Kalimantan, berdirilah sebuah puncak megah yang menjadi incaran para pendaki sejati: Gunung Bukit Raya.

HONDA138 Sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia (Seven Summits Indonesia), Gunung Bukit Raya bukan hanya soal ketinggian, melainkan tentang petualangan yang menguji fisik, mental, dan tekad.

Lokasi dan Akses Menuju Gunung Bukit Raya

Wilayah administratifnya mencakup dua kabupaten, yaitu Kabupaten Katingan (Kalteng) dan Kabupaten Sintang (Kalbar). Karena letaknya yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota, akses menuju gunung ini menjadi tantangan tersendiri.

Terdapat dua jalur utama yang bisa digunakan untuk mendaki Gunung Bukit Raya:

  1. Jalur Rantau Malam (via Kalimantan Barat)
    Pendaki umumnya memulai perjalanan dari Kota Pontianak, lalu menuju Kota Sintang, dan dilanjutkan ke Desa Rantau Malam yang menjadi pintu masuk jalur pendakian.
  2. Jalur Tumbang Habangoi (via Kalimantan Tengah)
    Jalur ini memerlukan perjalanan panjang dari Palangkaraya ke Kasongan, lalu ke Tumbang Habangoi.

Petualangan dimulai dengan menyusuri sungai menggunakan perahu kelotok atau ces (perahu bermotor), menyusuri hutan, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat Dayak yang mendiami wilayah tersebut.


Jalur Pendakian dan Tantangannya

Namun, rintangannya justru terletak pada panjangnya jalur, kelembaban ekstrem, lintasan berlumpur, dan lebatnya hutan hujan tropis.

Perjalanan dari desa terakhir ke puncak biasanya memakan waktu 5 hingga 7 hari, tergantung kondisi cuaca dan kecepatan tim. Jalur pendakian dipenuhi akar pohon, tanah berlumpur, serta banyak lintasan yang memerlukan kehati-hatian tinggi. Perjalanan ini lebih mirip ekspedisi daripada pendakian biasa.

Beberapa pos penting yang dilewati pendaki antara lain:

  • Pos Batu Bulan: Tempat pertama untuk istirahat dan bermalam.
  • Pos Hiran: Lokasi strategis sebelum menuju ke kawasan puncak.
  • Puncak Bukit Raya: Titik tertinggi yang ditandai dengan tugu kecil di tengah hutan.

Karena hutannya sangat lebat dan sinyal hilang sepenuhnya, pendaki benar-benar harus mengandalkan peta, GPS, atau pemandu lokal. Disarankan untuk menggunakan jasa porter atau guide dari masyarakat Dayak setempat, yang telah mengenal betul medan dan memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam ekspedisi ke Bukit Raya.


Flora dan Fauna Langka

Gunung Bukit Raya adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa.Banyak dari tumbuhan ini belum teridentifikasi secara ilmiah.

Tak hanya flora, kawasan ini juga menjadi habitat bagi berbagai satwa endemik Kalimantan, seperti:

  • Orangutan
  • Owa Kalimantan
  • Beruang madu
  • Macan dahan
  • Rangkong (burung enggang)

Namun, satwa-satwa ini sangat jarang terlihat karena habitat mereka berada jauh di dalam hutan dan aktif di waktu-waktu tertentu. Meski begitu, mendengar suara alam seperti kicauan burung, serangga malam, dan desir angin di antara pepohonan menjadi pengalaman spiritual tersendiri.


Budaya dan Masyarakat Dayak

Salah satu hal yang membuat ekspedisi ke Gunung Bukit Raya berbeda dari pendakian gunung lain di Indonesia adalah interaksi dengan masyarakat Dayak, khususnya sub-suku Dayak Ot Danum dan Dayak Uut Danum.

Pendaki biasanya menginap semalam atau lebih di desa mereka sebelum memulai perjalanan. Sebagian dari mereka menjadi pemandu, porter, atau penjaga hutan.

Pendaki juga bisa melihat langsung rumah panjang (betang), sistem gotong royong tradisional, upacara adat, serta bagaimana masyarakat menjaga alam sebagai bagian dari kehidupan spiritual mereka. Hutan bagi mereka bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga warisan leluhur yang harus dilestarikan.


Puncak Bukit Raya: Menggapai Atap Kalimantan

Berbeda dari puncak gunung pada umumnya yang terbuka dan memiliki panorama luas, puncak Gunung Bukit Raya tertutup oleh hutan lebat. Tak ada lautan awan atau view 360 derajat dari atas. 

Meskipun tidak menawarkan pemandangan spektakuler dari puncaknya, pencapaian ini tetap menjadi momen berkesan. Bukan karena apa yang terlihat, tetapi karena perjuangan luar biasa yang dibutuhkan untuk mencapainya.


Waktu Terbaik untuk Mendaki

Kawasan hutan hujan tropis Kalimantan memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun, namun musim kemarau relatif (Juli hingga September) adalah waktu terbaik untuk melakukan pendakian. Di luar bulan-bulan tersebut, hujan deras bisa membuat jalur lebih licin, sungai meluap, dan perjalanan menjadi sangat berisiko.

Mengingat pendakian ini membutuhkan waktu lama dan logistik yang banyak, perencanaan matang sangat diperlukan. Umumnya, pendaki membawa perbekalan untuk satu minggu atau lebih dan harus siap hidup dalam kondisi tanpa sinyal, listrik, atau kemudahan modern.


Tips Pendakian Bukit Raya

Berikut beberapa tips penting jika kamu berniat menjelajahi Gunung Bukit Raya:

  1. Persiapkan fisik dan mental dengan matang – Jalur sangat panjang dan melelahkan.
  2. Gunakan perlengkapan anti air – Jas hujan, rain cover, dan dry bag wajib dibawa.
  3. Gunakan sepatu tahan lumpur – Jalur penuh lumpur dan akar pohon licin.
  4. Bawa logistik cukup – Tidak ada warung atau sumber makanan sepanjang perjalanan.
  5. Gunakan jasa guide lokal – Wajib demi keamanan dan pelestarian adat lokal.
  6. Hormati adat dan alam – Jangan merusak atau mengambil sesuatu dari hutan.

Penutup

Gunung Bukit Raya bukan hanya soal mendaki ke titik tertinggi Kalimantan. Ini adalah ekspedisi menyusuri jantung hutan tropis yang masih perawan, belajar dari kearifan masyarakat adat, dan mengalami langsung salah satu bentang alam paling liar di Indonesia. Pendakian ini menantang dan jauh dari kenyamanan, tapi justru di situlah letak keistimewaannya.

Bagi pencinta alam sejati, menjelajah Bukit Raya adalah lebih dari sekadar perjalanan fisik—ini adalah perjalanan spiritual, pengingat tentang pentingnya menjaga hutan tropis, dan pelajaran bahwa keindahan sejati sering kali tersembunyi jauh di dalam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *