
Indonesia dikenal sebagai negeri yang berdiri di atas jalur Cincin Api Pasifik, sehingga tak heran banyak gunung berapi aktif tersebar dari Sabang sampai Merauke. Di antara sekian banyak gunung api, ada satu gunung di Maluku Utara yang terkenal dengan letusannya yang nyaris tak pernah berhenti sejak ratusan tahun lalu, yakni Gunung Dukono. Gunung ini terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, dan menjadi salah satu gunung paling aktif di Indonesia HONDA138.
Keunikan Dukono bukan hanya terletak pada aktivitas vulkaniknya yang terus menerus, melainkan juga pada keindahan alam sekitarnya, sejarah panjang letusannya, serta peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat Halmahera.
Lokasi dan Karakteristik
Gunung Dukono berada di bagian utara Pulau Halmahera, tepatnya di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Ketinggiannya mencapai 1.185 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya salah satu gunung tertinggi di pulau tersebut.
Secara geologi, Dukono adalah gunung api tipe strato dengan bentuk kompleks. Puncaknya terdiri dari kawah besar bernama Malahu Crater Complex. Kawah inilah yang menjadi pusat keluarnya abu, lava, dan asap belerang dari aktivitas vulkanik Dukono.
Yang membedakan Dukono dengan gunung lainnya adalah aktivitasnya yang hampir tidak pernah berhenti. Sejak abad ke-16, gunung ini tercatat sering mengalami erupsi, bahkan bisa dikatakan hampir selalu “hidup” hingga kini.
Sejarah Letusan Gunung Dukono
Gunung Dukono dikenal sebagai salah satu gunung dengan catatan letusan terpanjang di Indonesia. Letusan besar pertama kali tercatat pada tahun 1550, di mana letusan tersebut sangat dahsyat dan memengaruhi kondisi masyarakat Halmahera saat itu.
Sejak saat itu, Dukono nyaris tak pernah berhenti mengeluarkan material vulkanik, meskipun dalam skala kecil hingga sedang. Asap, abu, dan letusan strombolian kerap terlihat menghiasi puncaknya setiap hari. Bahkan, hingga abad ke-21 ini, Dukono masih aktif menyemburkan abu vulkanik yang kadang terbawa angin hingga ke wilayah lain di Maluku Utara.
Karena aktivitasnya yang nyaris abadi, Dukono mendapat julukan sebagai gunung api abadi di Halmahera. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Dukono selalu “bernafas” dengan asap dan letusannya yang konsisten.
Keindahan Gunung Dukono
Meski terkenal berbahaya, Gunung Dukono menyimpan pesona alam luar biasa yang menarik minat wisatawan, terutama para pecinta alam dan pendaki.
Pemandangan Kawah yang Aktif
Kawah Malahu menjadi pusat perhatian karena selalu mengeluarkan asap putih pekat, suara gemuruh, dan kadang semburan lava pijar di malam hari. Pemandangan ini memberikan sensasi magis sekaligus mengingatkan akan kekuatan alam.
Panorama Hutan Tropis
Lereng gunung ditutupi hutan tropis lebat yang masih alami. Jalur pendakian melewati perkebunan, sungai kecil, hingga hutan hujan yang penuh dengan suara burung endemik Halmahera.
Laut dan Pantai Sekitar
Halmahera tidak hanya terkenal dengan gunungnya, tetapi juga dengan lautannya yang indah. Setelah mendaki, wisatawan bisa menikmati keindahan pantai berpasir putih dan laut biru yang tenang.
Pemandangan Matahari Terbit
Dari puncak Dukono, pendaki dapat menyaksikan panorama spektakuler saat matahari terbit di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyinari kepulauan Maluku Utara.
Jalur Pendakian
Gunung Dukono dapat didaki melalui jalur utama dari Desa Mamuya, sebuah desa kecil di kaki gunung. Dari desa ini, perjalanan menuju puncak biasanya membutuhkan waktu 7–10 jam pendakian, tergantung kondisi fisik pendaki dan aktivitas vulkanik gunung.
Pendakian dimulai dengan berjalan kaki melewati perkebunan warga, kemudian masuk ke kawasan hutan tropis yang rimbun. Selanjutnya, pendaki akan melintasi padang pasir vulkanik luas yang disebut “Lava Field”, sebuah area terbuka dengan hamparan batu hitam sisa letusan gunung.
Bagian tersulit adalah saat mendekati kawah, karena jalurnya berupa bebatuan tajam, pasir vulkanik, serta asap belerang yang cukup menyengat. Namun, semua rasa lelah akan terbayar lunas ketika sampai di tepi kawah, menyaksikan langsung aktivitas gunung yang tak pernah berhenti.
Flora dan Fauna di Sekitar Dukono
Kawasan Gunung Dukono dikelilingi hutan tropis yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai jenis pohon tropis, tumbuhan obat, serta tanaman endemik yang hanya ditemukan di Maluku Utara.
Selain itu, Halmahera juga dikenal sebagai surga bagi para pengamat burung. Beberapa spesies burung endemik seperti Cekakak Halmahera, Julang Halmahera, dan Kakatua Putih sering terlihat di sekitar hutan gunung. Keanekaragaman ini menjadikan Gunung Dukono tidak hanya menarik dari sisi geologi, tetapi juga dari sisi ekologi.
Kehidupan Masyarakat di Kaki Gunung
Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Dukono sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Tanah subur di lereng gunung dimanfaatkan untuk menanam cengkeh, pala, kelapa, dan berbagai tanaman pangan.
Meskipun hidup berdampingan dengan gunung yang aktif, masyarakat tetap bertahan karena keberadaan Dukono juga memberikan manfaat berupa kesuburan tanah. Mereka terbiasa dengan hujan abu dan suara gemuruh yang keluar dari kawah gunung, menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.
Nilai Budaya dan Kepercayaan
Gunung Dukono tidak hanya menjadi fenomena alam, tetapi juga memiliki nilai budaya bagi masyarakat Halmahera. Dalam beberapa tradisi, gunung ini dianggap sebagai tempat yang sakral, dihuni oleh roh atau kekuatan gaib yang menjaga keseimbangan alam.
Cerita rakyat menyebutkan bahwa letusan Dukono adalah tanda kemarahan alam, sehingga masyarakat perlu menjaga perilaku mereka agar tidak mengganggu harmoni lingkungan. Nilai-nilai ini membuat masyarakat sekitar memiliki rasa hormat dan kehati-hatian terhadap gunung.
Potensi Wisata
Gunung Dukono memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam, khususnya ekowisata dan wisata petualangan. Beberapa daya tarik wisata yang bisa dikembangkan meliputi:
Wisata Pendakian: Menyaksikan langsung aktivitas kawah yang tak pernah berhenti.
Wisata Edukasi Vulkanologi: Belajar tentang aktivitas vulkanik dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.
Wisata Alam dan Fotografi: Menikmati panorama hutan, pantai, serta keindahan langit malam dari lereng gunung.
Wisata Budaya: Mengenal tradisi masyarakat Halmahera yang hidup berdampingan dengan gunung api.
Namun, pengembangan wisata di Dukono harus dilakukan dengan hati-hati, karena aktivitas vulkaniknya berpotensi membahayakan wisatawan.
Dukono dalam Perspektif Ilmiah
Bagi para ahli vulkanologi, Gunung Dukono adalah laboratorium alam yang sangat berharga. Aktivitasnya yang terus menerus memberikan kesempatan untuk mempelajari proses vulkanik secara langsung, mulai dari letusan strombolian, pembentukan kawah, hingga penyebaran abu vulkanik.
Hasil penelitian di Dukono tidak hanya penting untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk mitigasi bencana, sehingga masyarakat sekitar bisa lebih siap menghadapi ancaman letusan.
Penutup
Gunung Dukono adalah salah satu gunung api paling aktif di Indonesia yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Dengan ketinggian 1.185 mdpl, gunung ini dikenal karena aktivitas vulkaniknya yang hampir tidak pernah berhenti sejak abad ke-16.